Tokoh? Penokohan? Apakah sama?

Kita semua pasti pernah yang namanya membaca karya sastra, baik itu Cerpen,  ataupun Novel. itu semua pasti  ada unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung di dalamnya... pada artikel kali ini salah satu unsur intrinsik yang akan saya bahas yaitu mengenai tokoh dan Penokohan. Apa itu tokoh?, Apa itu Penokohan? Apakah keduanya sama? 

Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. sedangkan Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya.  jadi sudah jelas bahwa tokoh  dan penokohan adalah dua hal yang berbeda.

1.Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita, tokoh dibagi menjadi
:
1)Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam cerita yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun dikenai kejadian.

2)Tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya muncul sedikit dalam cerita atau tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung dan hanya tampil menjadi latar belakang cerita.

2.Jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh, dapat dibedakan menjadi:

1)Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu jenisnya disebut hero. Ia merupakan tokoh yang taat norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita (Altenbernd & Lewis dalam Nurgiantoro 2004: 178). Identifikasi tokoh yang demikian merupakan empati dari pembaca.

2)Tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan konflik atau sering disebut sebagai tokoh jahat. Tokoh ini juga mungkin diberi simpati oleh pembaca jika dipandang dari kaca mata si penjahat itu, sehingga memperoleh banyak kesempatan untuk menyampaikan visinya, walaupun secara vaktual dibenci oleh masyarakat.

3) Tokoh Tritagonis adalah tokoh penengah yang bertuas menjadi pendamai atau perantara antara protagonis dan antagonis

3.Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi:

1)Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu atau sifat watak yang tertentu saja, bersifat datar dan monoton.

2)Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi, ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.

4.Bedasarkan kriteria bekembang atau tidaknya perwatakan tokoh-tokoh cerita dalam sebuah   novel, tokoh dibedakan menjadi:

1)Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan    atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi (Altenbernd & Lewis, dalam buku Teori Pengkajian Fiksi 1994: 188).

2)Tokoh berkembang adalah tokoh yang cenderung akan menjadi tokoh yang kompleks. Hal itu disebabkan adanya berbagai perubahan dan perkembangan sikap, watak dan tingkah lakunya itu dimungkinkan sekali dapat terungkapkannya berbagi sisi kejiwaannya.

5.Bedasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap sekelompok manusia dalam kehidupan nyata, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi:

1)Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya, dan lebih ditonjolkan kualitas kebangsaannya atau pekerjaannya Altenbernd & Lewis (dalam Nurgiantoro 2002: 190) atau sesuatu yang lain yang bersifat mewakili.

2)Tokoh netral adalah tokoh yang bereksistensi dalam cerita itu sendiri. Ia merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi.

Ada dua jenis penokohan, yaitu:

1.Secara langsung atau deskriptif/analitik, dimana pengarang langsung malukiskan atau menyebutkan secara terperinci bagaimana watak sang tokoh, bagaimana ciri-ciri fisiknya, apa pekerjaannya, dan sebagainya.

2.Secara tidak langsung /dramatik, dimana pengarang melukiskan sifat dan ciri fisik sang tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh sentral, melalui gambaran lingkungan sekitar tokoh sentral, melalui aktivitas tokoh sentral, dan melalui jalan pikiran tokoh sentral, serta dapat diungkapkan melalui percakapan antar tokoh dalam cerita tersebut. 

pada artikel kali ini saya akan memberikan contoh analisis tokoh& penokohan menggunakan novel "assalamu'alaikum Beijing"  dalam novel ini terdapat lebih dari 2 tokoh yaitu : Asma/Ra, Dewa< Zhongwen, Sekar< Ridwan dan Anita. 

Asma Sebagai Tokoh Protagonis dan perwatakan bulat. Asma/ Ra sendiri begitu sabar dan ikhlas ketika mengetahui kekasihnya dewa telah berselingkuh dan menghamili Anita rekan kerjanya. tokoh Asma sendiri disini memiliki perwatakan berkembang mulai dari yang tadinya ceria, lalu sedih lalu ceria lagi. contohnya yaitu ketika Asma yang tadinya sehat wal'afiyat dan juga ceria seketika dia sakit dan dia pun jadi bersedih dan patah semangat ia pun  memutuskan untuk pulang ke Indonesia.Namun, hal itu pun kembali pada happy ending di akhir cerita ketika zhongwen akhirnya memutuskan untuk menikahi Asma dan mereka kembali lagi ke Beijing sebagai menjadi Pasangan suami istri. Asma juga yang sudah mengajarkan zhongwen tentang agama islam. 

Zhong wen tokoh protagonis dengan perwatakan bulat. zhong wen sendiri yang tadinya hanya sebagai tour guide lama-lama membuat Asma membuka  hatinya karena perlakuan, dan perhatian yang diberikan zhong wen padanya.zhong wen pun yang tadinya tidak percaya dengan adanya agama karena ia sendiri atheis. Akhirnya dia pun memutuskan menjadi mualaf

Dewa Antagonis karena ia sudah mengkhianati Asmara dan berselingkuh dengan Anita

Sekar  tokoh Tritagonis berwatak baik, sahabat Asmara. mampu menghibur Asmara dikala Asmara sedang patah hati.

Anita tokoh antagonis berwatak egois, ambisius yang mana ingin mendapatkan dewa dengan cara apapun.

Ridwan tokoh Tritagonis berwatak baik, suami Sekar, ikut membantu permasalahan Asma bersama istrinya.

semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

sumber : 




Komentar

Postingan Populer